Bukan Hujatan Kepada Moderator Diskusi Bersama Okky Madasari!!! - Lemonade

Latest

Lemonade

Lemonade Pecandu buku(kamu)

Selasa, 12 Februari 2019

Bukan Hujatan Kepada Moderator Diskusi Bersama Okky Madasari!!!



Zaman dulu (Orba), diskusi-diskusi sering dilakukan, namun diskusi tersebut tidaklah seterbuka sekarang, bahkan sangat tertutup. Kegiatan diskusi pada zaman dulu merupakan kegiatan yang terlarang, yang dilakukan sembunyi-sembunyi oleh kalangan aktivis kampus, petani dan juga buruh. Sebenarnya diskusinya tidak terlarang, namun isi dari diskusi tersebutlah yang membuat pemerintah berang. Para aktivis tersebut mendiskusikan terkait hal-hal yang akan mengganggu jalannya kekuasaan pemerintahan. Betapa tidak, karya-karya sastra yang dianggap tidak pro pada pemerintah akan dimusnahkan. Dan siapa yang kedapatan mendiskusikan karya tersebut maka akan ditangkap dan dianiaya. Aku mempersilakan untuk kalian berkhayal terkait “dianiaya”. Haha.
Kita tahu, diskusi pada era sekarang sangatlah enak. Kenapa saya katakana enak, karena kau tidak perlu sembunyi-sembunyi dan mencari tempat yang paling jauh dari endusan aparat untuk melakukan diskusi. Bahkan kau tak perlu merasa was-was akan adanya mata-mata. Kau bisa melakukannya di mana saja. Tentu saja tempat yang paling utama dan menarik adalah kafe. Saat diskusi pun kau tidak perlu meresa cemas bahwa diskusi yang tengah kau ikuti akan dicyduk oleh aparat negara. Sekarang, diera demokrasi ini, kau bebas untuk melakukan diskusi apapun tanpa perlu merasa takut akan dicyduk oleh aparat. Bahkan kau bebas menyebarluaskan informasi terkait diskusi tersebut seluas-luasnya seperti diskusi yang baru saja aku ikuti kemarin (11 Februari 2019).
Sesungguhnya, bertemu dengan Kak Okky Madasari merupakan suatu kesempatan yang luar biasa. Karena pasalnya beliau merupakan penulis sastra yang tendensius yang pertama berkunjung ke Jambi. Ekspektasi tentunya sangat tinggi pada diskusi ini. Begitu juga bagi teman-teman yang menyempatkan waktu untuk datang pada diskusi kemarin, mereka juga sudah berekspektasi tinggi. Bisa kukatakan jauh panggang dari api, diskusi tidak berjalan dengan baik dan teman-teman banyak yang kecewa. Kesempatan itu tidak dimanfaatkan dengan optimal. Ya, maksudku, tentu saja mereka bisa bercengkerama dengan beliau – foto bersama, tanda tangan buku, atau diskusi singkat ketika acara telah usai – namun, ada harapan lebih dalam diskusi ini, harapan kepada moderator yang harusnya bahkan mestinya paham akan Okky Madasari sehingga diskusi bisa berjalan dengan baik. Seorang moderator mestinya adalah dia yang mengerti akan seluk beluk narasumbernya. Najwa Shihab, ia tidak akan menerima narasumber jika ia tidak memahami dengan baik bagaimana si narasumbernya. Sah-sah saja, kan, aku membandingkan dengan Najwa Shihab. Wkwk. 
Lalu siapa dalang sesungguhnya?
Namun begitu, terlepas dari hal-hak tersebut, Kak Okky tetap menyalurkan energinya yang luar biasa kepada para hadirin yang datang. Kau tahu, penulis selalu mempunyai ideologi dan tendensinya masing-masing yang akan memikat siapapun yang terpikat.
Ahaha. Salam Literasi!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar