 |
| Koleksi pribadi @wiwinndut |
Kiranya cocok jika mengutip peri bahasa berikut, "berat sama dipikul, ringan sama dijinjing." Mestinya peri bahasa ini tertanam dengan baik dalam jiwa-jiwa kita.
Karena jalan yang tengah kita lalui saat ini tidak mulus dan tidak akan pernah mulus-mulus saja, seperti apa yang kita bayangkan dan seperti apa yang kita harapkan. Setidaknya, untuk saat ini, jika kita masih begini-begini saja; jika hanya dibebankan pada segelintir orang saja.
Semoga Ia kuatkan kaki-kaki yang mulai lelah menopang beban yang "tak seberapa". Semoga Ia tegarkan jiwa-jiwa yang mulai rapuh, lapuk dilahap waktu. Semoga Ia istiqomahkan kita agar selalu berada di jalan ini meski tertatih. Semoga Ia memberi hati yang luas agar senantiasa bersyukur. Karena mengikhlaskan tak akan pernah selesai untuk dipraktikkan selagi kau masih menghirup udara tanpa berbayar.
Tidak apa berjuang dengan pasukan yang tersisa, teruslah berjuang dengan segala yang kita punya, dan segala yang kita mampu. Karena kita tidak patut menahan mereka yang ingin pergi dan memohon agar yang tersisa untuk tetap ada hingga garis akhir. Namun satu hal yang harus kau perhatikan. Pastikan dirimu menyelesaikan semuanya dengan baik, dengan ahsan.
Barakallahu fiik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar