APA JADINYA JIKA SI KEMBAR CUCU KAKEK BUSHI MIRIP DENGAN HARUKA JKT 48 - Lemonade

Latest

Lemonade

Lemonade Pecandu buku(kamu)

Minggu, 18 November 2018

APA JADINYA JIKA SI KEMBAR CUCU KAKEK BUSHI MIRIP DENGAN HARUKA JKT 48


galeriwiwinndut

Hai hai hai.
Selamat pagi, selamat siang, selamaat sore, selamat malam. Apapun keadaanmu ketika membaca ini. Selamat. Jangan bersedih, hidup hanya sedang bercanda denganmu. Jangan menatapnya dengan tatapan kebenciaan atau kemarahan, nanti dia takut. Kau bisa mengubah sudut pandangmu dengan sudut pandang yang lain, atau mencoba semua sudut pandang itu dan akan berefek banyak bagi hidupmu. Coba saja.
Setidaknya untuk menambah wawasan tentang sudut pandang maka harus dilakukan dengan banyak membaca(ini yang saya sarankan, mungkin ada cara lain) jadi kita bisa merasakan keseruan-keseruan ketika menjadi berbagai tokoh didalam buku itu.
Karena kemarin libur di unja(keknya akhir semester dua apa awal semester tiga, gitu) ditambah satu minggu (tidak semua fakultas). Kalau mau balik ke kampung, tanggung. Jadilah satu minggu itu saya habiskan dengan membaca. Bukan bacaan yang berat. Hanya sebuah novel yang jumlah halamannya sebanyak 400 halaman. Tidak terlalu tebal, hahaha, lumayan lah. Dan sudah tujuh kali cetak ulang maka saya memutuskan membacanya. Dan juga, karena saya telah mengikuti challange membaca buku yang diadakan di instagram maka jadilah ini buku ketiga yang saya habiskan dalam tahun ini. Dan lagi ini bukan buku milik saya, tentunya buku pinjaman namun bukan dari perpusakaan melainkan dari teman saya yang baik hatinya karena telah bersedia memberi meminjamkan saya buku ini. Dan katanya  sudah dibeli sejak lama namun hingga detik ini belum dibaca selembar pun. Hohoho. (kebanyakan ‘dan’nya ini-_-) oke ga penting.
Dan karena penulisnya akan datang ke kampus pada akhir bulan dua mendatang maka jadilah saya tertarik untuk membaca bukunya, karena telah selesai saya baca, banyak pertanyaan yang ingin saya tanyakan seputar buku ini. Sebelum ini saya juga pernah membaca judul lain, “Daun yang Jatuh Tidak Pernah Membenci Angin” (pasti kau langsung tau penulis kawakan itu) pertanyaan terkait buku-buku beliau yang telah saya baca atau tentang kepenulisan, ide, cara beliau memutar-mutar cerita hngga sedemikian rupa, atau apakah si penulisnya merupakan penggemar spongebob, ya, dan banyak lagi.
Jadi balik ke bukunya, judulnya yaitu Pulang. Menarik ga tuh? Pulang  kemana? Atau pulangkan saja aku pada ibuku dan ayahku. Skip skip.
Buku ini berkisah tenteng perjalanan pulang– yaiyalah, masa pergi. Jadi  si pemeran utama, yaitu Bujang, melalui pertarungan demi pertarungan, petualangan demi petualangan untuk memeluk erat semua kebenciaan dan rasa sakit (beuhhh). Saat kau membaca ini kau akan disuguhkan kejoetan demi kejoetan, rasa demi rasa. Kau akan dibawa berkeliling dunia. Pagi ini di Jepang, siangnya di Makau, kemudian sorenya di Vietnam. Paginya sudah di Indonesia lagi. Tokoh – tokoh dalam buku ini akan memberimu banyak sudut pandang. Hahaha menarik bukan.
Tentang Shadow Economy. Kalau diartikan secara harfiah itu berarti ekonomi bayangan. Atau pasar gelap, pasar hitam alias black market. Taulah apa-apa yang ada didalamnya seperti pencucian uang, perdagangan orang, narkoba dan segelintir hal lain (yang mungkin ada dalam pikiranmu) yang dikendalikan oleh institusi ekonomi pasar gelap namun mereka tidak mencolok. Tidak banyak muncul di media, tidak melakukan pencitraan dan gerakannya sangat rapi.  Shadow Economy ini dikelola oleh para keluarga-keluarga penguasa. Tidak ada yang tahu berapa banyak jumlah mereka. Begitu juga pemerintah. Tentang bagaimana mengalirkan uang ilegal menjadi legal. Wkwkw, apaan tuh. Hmm.
Tokoh perempuan dalam novel ini sangat sedikit sekali, yang pertama Midah, ibu dari Bujang, istrinya Samad. Midah layaknya istri dan ibu kebanyakan. Kemudian cucu kakek Bushi, si kembar, Yuri dan Kiko­–dan mereka adalah orang jepang.
Entah kenapa saya membayangkan visualisasi dari si kembar itu adalah seperti Haruka JKT48 dalam varietyshow tv. Hahaha. Lucu saja. Mereka berdua suka bermain-main dan usil. Dalam misi yang genting saja mereka masih sempat bercanda. Namun jangan salah, mereka berdua itu pintar dan merupakan pencuri kawakan kelas dunia. Menghubunginya saja melalui hubungan khusus yaitu via sosial media. Kids zaman now banget lah itu.
Bang Tere Liye (manggilnya abang) memang hebat dalam mempadu-padankan kata demi kata, namun entah kenapa dosen saya tiyda menyarankan saya untuk membaca karya beliau, karena katanya bacaan anak sastra itu bukan yang menye-menye. Hahaha namun ya tiydaa apa-apa gaesss. Itukan saran dari beliau, kalau saya sih semua buku saya baca semua genre ugha, walaupun belum semua genre saya baca (soon ya). Bang Tere Liye make alurnya alur bolak balik cantik (a.k.a maju mundur cantik), jadi suka bingung sendiri bacanya. Tapi tetap bagoes kok ceritanya. Buat yang suka pertarungan, dalam novel ini banyak adegan-adegan actionnya juga.
Ya itulah sedikit gambarannya. Selamat membaca. Oh iya,mari bekeliling dunia, bersama tentunya. Sendiri ga enak woy. Haha.

*TULISAN INI TELAH LAMA DITULIS DAN SEMPAT DIKIRIMKAN KE EMAIL REDAKSI MOJOK.CO, NAMUN TERTOLAK. Tak apa. Yang penting udah dibaca sama redakturnya dan tereliminasi. kukuadh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar