wiwinndut |
Disclaimer: tulisan ini hanyalah pengingat untuk penulis, jika ada pembaca atau pihak mana pun yang tersinggung, penulis tidak bertanggungjawab. :p
Syawal On Going
Ramadan telah
berlalu dengan segala kekhusyukannya. Semoga kekhusyukan Ramadan selalu
mengikuti dalam 11 bulan ke depan dan seterusnya hingga Ramadan menyapa
kembali.
Jika
membahasa soal bulan Ramadan maka ia tak akan lepas dari bulan setelahnya,
Syawal. Syawal merupakan salah satu bulan dalam sistem kalender islam, Hijriah.
Dalam islam Syawal merupakan bulan ke 10 setelah Ramadan. Pada tanggal 1
syawal, umat islam di dunia merayakan hari raya idulfitri setelah berperang
melawan egoisitas diri sendiri selama Ramadan. Ya walaupun tidak hanya dalam
Ramadan saja kita harus melawan ego kita. But, ya, semoga melalui Ramadan,
kebiasan baik akan mengikuti pada 11 bulan berikutnya.
Syawal
juga istimewa karena anjuran untuk berpuasa selama 6 hari setelah puasa
Ramadan. Selain itu, keistimewaan lainnya adalah anjuran untuk menyqa ataupun
menyqakan. Pada bulan ini akan banyak orang melaksanakan akad dan walimatul ursy. Yak. Syawal adalah bulan
di mana jomlo banyak yang baper. Terutama dalam meratapi kekasih hati yang tak
kunjung dipertemukan. Zzz. Tahun ini
masih aja sendiri.
Siap-siap
saja setelah Ramadan, kamu akan menerima undangan pernikahan karena akan banyak
sekali kabar bahagia lengkap dengan undangan untuk menghadiri acara pernikahan
yang berdatangan di bulan ini. Hehe. Namun saya tidak akan membahas dalil,
hadis, anjuran, atau bahkan keutamaan menikah pada bulan syawal ini karena saya
belum memiliki cukup ilmu tentang itu. Haha. Kalian bisa tanya ke Ustad atau
guru ngaji kalian saja. Baiklah, dari pada baper melihat orang walimahan
mending kita bahas hal-hal yang dirasa perlu jadi pertimbangan untuk menyqa,
yuk, bebque.
Yang pertama,
orientasi kamu menikah itu apa?
Jangan
kira menikah itu hanya enanya saja ya, Beb. Pake ngomong, “ya ampun tugas kuliah
banyak banget. Aku mau nikah aja deh,” “GA KUAT KULIAH.
PENGEN NIKAH AJA.” Atau segala macam lah. Siapa
yang pernah berucap begitu? Sepertinya kalian harus memikirkan kembali atau
bahkan menarik perkataan yang telah terlontar. Cuy, lu kira nikah gampang apa? Helaw. *aku juga belum pernah ngerasain
sih, tapi udah kelihatan aja ga gampang, Memet.
Yang ke dua, sudah
benar-benar siapkah?
Hal
kedua yang harus kamu pertimbangkan untuk menikah adalah apakah dirimu sudah
benar-benar siap? Menikah bukan hanya mempersatukan dua orang insan manusia saja,
namun dua keluarga. Kalau keluargamu besar, ya jadinya keluarga besar. Selalu ingat,
menikah
itu ga segampang memasukkan jari kelingking ke lubang hidung. Apa lagi nanti
kalo kamu jadi nikah terus sambilan kuliah. Ga kuat kamu tuh. Percaya deh sama
aku. Ya, kecuali, kecuali nih kamu memang udah nyiapin dari
kapan tau dan kamu memang udah siap semuanya, seperti hati, pikiran dan fisik.
Ya, jiwa raga lah, Beb. Wkwk. Karena menikah
ini adalah perkara yang rumit. Sebenarnya tidak rumit kalau kamu tahu caranya.
Wkwk. Perkara kehidupan jangka panjang. Memilih pasangan untuk seumur hidup,
karena menikah adalah ibadah seumur hidup, kan, ya. Dari bangun tidur sampai
tidur lagi kamu akan bertemu dengan dia terus.
Maksudku
seperti ilmu terkait pernikahan. Karena jika tidak, sebaiknya pikirkan kembali.
Karena ibadah tanpa ilmu artinya melenceng. Wkwk. Karena akan banyak sekali hal
yang harus kamu persiapkan untuk meniqa. Terutama finansial baik laki-laki
ataupun perempuan. Ya setidaknya, ada banyak tabunganlah untuk berumahtangga
nantinya. Ini menurutku ya, entah kalau kalian preferensinya berbeda. Belum
lagi nanti kalau kamu sudah punya anak. Bagaimana pola asuh yang baik terhadap
anak dan segala macam hal.
Jadi semuanya harus dipertimbangkan secara baik sedari awal. Sedari sebelum
kamu berencana akan menikah, Beb. Hehe.
Yang ketiga,
benarkah ini yang kamu inginkan? Hahahaha aja deh, ga tau mau ngejelasin gimana
lagi.
Seram, ya? Rumit?
Sebenarnya ga juga,
sih. Banyak kok yang memutuskan menikah dalam tempo yang sesingkat-singkatnya
dan pernikahan mereka baik-baik saja hingga sekarang. Jadi semuanya tergantung
padamu lah, Beb. Yaiyalah, masa
tergantung sama omongan orang. -_-
Segitu
dulu lah tulisan ini. sebenarnya aku belum dapat poin yang ingin aku sampaikan
dari tulisan ini, tapi gapapa gapapa, hitung-hitung pengingat ya. Sampai bertemu di
tulisan berikutnya. Semoga poin yang ingin kusampaikan, bisa kutuliskan dengan
baik. Wkwk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar